CATATAN PPL : PERTEMUAN PERTAMA



“Pertemuan Pertama”
.
“Yang terpenting dari pelaksanaan itu perencanaan”
- Imam -
.
“Mang Atik, besok saya pinjam proyektor ya.”
“Siap Pak. Nanti saya siapkan,” ucap mang Atik menenangkan.
Maklum saja, besok adalah hari pertama ku mengajar di kelas. Aku sedikit grogi, bukan hanya karena ini yang pertama aku masuk kelas, namun yang pertama ini aku akan di awasi oleh guru pamong ku sendiri. Semoga saja aku bisa.

***

Suara adzan berkumandang diluar sana. Aku terbangun dari tidur singkatku. Semalaman aku sibuk mempesiapkan untuk praktik mengajar hari ini. Aku tak ingin membuat kesan pertama mengajarku jelek, pokoknya aku harus bagus ucapku dalam hati.
.
Masakan Bapak sudah siap. Menunya ada sayur oyong dan taburan oncom kesukaanku. Menu favorit sarapan kali ini menambah semangatku untuk mengajar. Selepas sarapan, aku lalu pamit pada Bapak dan tak lupa meminta doa restu Ibu yang juga seorang guru.

“Jangan lupa berdoa” pesan ibu padaku.

 Sejurus kemudian aku pun memacu motorku untuk berangkat ke sekolah.
.
Pukul 7 kurang seperempat aku sudah tiba di sekolah. Ternyata aku datang paling awal, belum ada guru maupun kawan-kawan PPL ku yang biasanya duduk di depan kantor. Saat aku duduk mang Atik memanggil dari arah belakang.

“Pak, proyektor sudah siap.”

“Oh iya. Siap mang, haturnuhun.” ucapku sembari berpikir, ternyata dibanding aku, ada mang Atik sang penjaga sekolah yang lebih dulu tiba.
.
Satu persatu guru-guru mulai berdatangan beriringan dengan kawan PPL ku yang juga ada beberapa yang akan mengajar hari ini. Terlihat guru pamong ku pun berjalan paling belakang. Berpakaian dinas, berkacamata dengan brewok tipis-tipis menutupi sebagian rahang di wajahnya. Beliau terlihat berjalan menuju ke arahku dengan tanpa menyebar senyum di bibirnya. Tampak menyeramkan seolah siap untuk memakan mangsanya yaitu aku.

“Gimana Iqbal, sudah siap ngajar di kelas 3A?” tanya Pak Eddy.

“Insyaallah pak siap.” ucapku sambil memberikan RPP dan lembar penilaian penampilanku.
“Baik, silakan ke kelas, nanti saya menyusul”

“Baik pak.”
.
Pukul setengah 8 semua siswa masuk kelas. Aku pun menyiapkan siswa-siswi untuk berbaris di depan kelas. Salah satu siswa memimpin barisan.

“Siap grakk. Lencang depan grakk. Tegak grakk” pekiknya tegas.

Satu persatu siswa masuk kelas sambil mencium tangan dan sedikit gerakan handshake ala-ala penyanyi hip-hop Amerika denganku. Disusul Pak Eddy yang siap mengawasi setiap gerak-gerikku saat mengajar, tentu saja dengan tidak mencium tangan dan handshake.
.
Sesuai rencana yang telah ku susun. Aku pun mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa bersama. Setelah ku tunjuk, salah satu siswa mulai memimpin untuk berdoa. Lalu kemudian aku memerintahkan siswa untuk membaca buku apa saja sebelum masuk ke pembelajaran sebagai kegiatan literasi sesuai dengan kurikulum saat ini.
.
Selepas membaca, aku memulai dengan apersepsi untuk mengarahkan siswa ke arah mana kita akan belajar. Aku pun mengajukan pertanyaan dibarengi dengan Pak Eddy yang mulai menggerakan tangannya untuk menilaiku.

“Siapa disini yang suka makan eskrim?”

“Saya Pak!” teriak seluruh siswa.

“Baik, kalau makan eskrim siang hari, apa yang akan terjadi pada eskrimnya?”

“Mencair Pak!” teriak siswa kembali.

Anak-anak ini memang pintar. Lalu aku pun menjelaskan materi pada pembelajaran hari ini yaitu tentang Perubahan Wujud Benda dan Sikap Bersatu. Karena kurikulum yang digunakan sudah K13, maka pembelajaran pun menjadi satu tema atau disebut dengan tematik. Mata pelajaran yang ku ajarkan hari ini adalah Bahasa Indonesia dan PPKn.
.
Keasyikan mengajar, aku tak menyadari bahwa Pak Eddy sudah keluar kelas, Syukurlah, pasalnya saat akan menggunakan proyektor ternyata tidak sesuai rencana. Proyektor tidak menampilkan gmbar yang sudah ku hubungkan dengan laptop. Diagnosa sementaraku penyebabnya adalah kabel VGA yang rusak yang menghubungkan laptop dengan proyektor. Tidak habis akal, aku pun mengantisipasinya dengan menulis materi pada papan tulis. Untung saja masih ingat.
.

Siswa-siswi kelas 3A saat sedang istirahat dan makan.
.
Keluarnya Pak Eddy dari kelas membuatku lebih leluasa tentunya. Maklum saja, aku kerap belibet berbicara saat di depan banyak orang, meski pun ini di depan anak-anak tidak menutup kemungkinan itu akan terjadi. Kelas pun lebih mudah untuk aku kuasai.
.
Selama pembelajaran berlangsung banyak hal yang aku koreksi sendiri. Meskipun aku sudah mempersiapkan RPPnya ternyata kondisi kenyataan di kelas memang terkadang sulit di prediksi. Contohnya seperti tadi, proyekotor yang tidak berfungsi, anak-anak yang ribut kesana kemari bahkan sampai ada anak yang nangis karena ulah kawannya sendiri. Tentunya semua itu harus bisa aku tangani, karena walau bagaimanapun pembelajaran harus tetap berjalan dan materi harus tetap tersampaikan. Bayangkan saja, bagaimana jadinya jika aku tidak memperisapkan untuk pembelajaran hari ini. Mungkin situasinya akan lebih kacau bukan? Koreksi lainnya, aku lupa bawa minum. Alhasil aku kehausan sampai jam istirahat datang.
.
Pada pembelajaran pertama kali ini, aku menarik kesimpulan, bahwasanya semua itu butuh persiapan. Persiapkan apa yang akan kau sampaikan disana, persiapkan mulai dari RPP, media pembelajarannya, metodenya dan seterusnya. Improvisasi? boleh saja, tapi akan lebih baik menurutku jika semuanya sudah siap. Kita akan lebih siap saat semuanya tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
.
Salah satu kawan pernah berkata “yang terpenting dalam pelaksanaan adalah perencanaan” Karena sejatinya, apa yang kita rencanakan Tuhanlah yang menentukan, maka dari itu bersiaplah.
.
Waktu sudah menunjukan pukul setengah 12 siang, saatnya siswa-siswi untuk pulang. Kegiatan pembelajaran di akhiri dengan berdoa. Biar apa? Biar berkah tentu saja. Setelah semua siap, siswa-siswi secara berurutan mencium tangan dan handshake dengankulalu keluar secara tertib untuk pulang. Semoga pertemuan berikutnya bisa lebih baik, ucapku dalam hati.
.
Sekian cerita hari ini. Ambil apa yang bisa di ambil. Tetap membaca.
.
Salam literasi~

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Memang benar semua itu memerlukan persiapan yang matang, apalagi ini kali pertama mengajar di dalam kelas hehe
    Semangat terus PPL bapa Iqbal hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap semangat selalu juga buat bu guru Ria.. Sukses PPLnya yaa ..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANDOM NOTE : TAMAN BACA MASYARAKAT SAUNG-KU-RIANG

CATATAN PPL : PERTEMUAN KETIGA

RANDOM NOTE : LANDY MEMBAWAKU KEMANA?