RANDOM NOTE : TAMAN BACA MASYARAKAT SAUNG-KU-RIANG


Main ke Taman Baca Masyarakat Saung-ku-riang


Minggu lalu, salah satu kawan mengajak saya ke taman baca masyarakat. Taman baca ini sering sekali saya dengar dari salah kawan yang bernama Kris. Namun saya tidak tahu tempatnya dimana.

Nama taman baca masyarakat ini adalah Saung-ku-riang. Konon, salah satu penggagas taman baca ini adalah seorang publik pigure bernama Ence Bagus. Pasti kawan-kawan kenal. Itu loh bintang film yang pernah main di film WARKOP REBORN : JANGRIK BOSS!

Ence Bagus. Foto dari Google.com

 Taman Baca ini terletak di Desa Cantilan, Kecamatan Selajambe. Jaraknya sekitar 37,8 km dari kota Kuningan ke arah selatan. Lumayan jauh dengan kondisi jalan yang menanjak dan menurun.

Saya berangkat bersama 3 orang kawan. Ada Muti, Fudin dan juga Aby. Yang mengajak saya ke tempat ini adalah Muti. Salah satu mahasiswi Universitas Kuningan.

Dalam pemberangkatan, kami menghabiskan waktu sekitar hampir satu jam lebih. Selain karena jalan yang berkelok-kelok, kami terhambat oleh adanya hajatan yang menutupi jalan. Hampir 15 menit kami harus menunggu.

Perjalanan yang tertunda karena tertutup orang-orang yang sedang kondangan.

Setibanya sampai, kami disambut oleh dua orang penjaga taman baca, namanya Kang Nanang dan satu lagi saya lupa. Pada saat itu mereka tengah membuat rak-rak buku baru, katanya sih buat acara nanti.

Lokasi taman baca ini terasa tidak asing bagi saya. Taman baca ini ternyata dekat dengan rumah salah satu keluarga yang ada di Selajambe. Pantas saja, saat mudik saya sering memerhatikan sebuah bangunan yang ada di tengah kebun pinggir jalan. Baru saya tahu ternyata bangunan itu adalah Taman Baca.

Kang Nanang, Kawannya Kang Nanang dan Fudin.

Berdasarkan obrolan dari Kang Nanang, buku-buku yang ada di sini berjumlah sekitar 500 buah. Terdiri dari berbagai macam buku, ada novel, buku pelajaran, buku untuk mengaji dan sebagainya. Buku-buku ini berasal dari sumbangan beberapa orang.

Belum lama mengobrol hujan pun turun membasahi bangunan kecil ini. Mengingat perjalan yang kami tempuh cukup jauh, ditambah perut yang terus memainkan musik keroncongnya, kami pun memutuskan untuk memesan mie instan untuk menghangatkan suasana. Suasana hujan begini, memang paling cocok ditemani mie instan seperti ini.

Hujan membasahi meja.

Sambil makan mie, obrolan pun berlanjut.

Menurut Kang Nanang, taman baca ini cenderung tidak terlalu ramai. Meskipun letaknya strategis karena tidak jauh dengan sekolah, nyatanya taman baca ini hanya dikunjungi oleh beberapa anak saja di setiap harinya. Ini dikarenakan jarak antara rumah dengan taman baca cukup jauh untuk di kunjungi anak-anak remaja. Sementara, orang-orang dewasa disini kebanyakan pergi merantau keluar kota. Ditambah lagi, adanya kekhawatiran orang tua yang tidak memperbolehkan anak-anaknya untuk bermain terlalu jauh. Kondisi ini juga didukung oleh kurangnya sarana transportasi. Maklum saja, selain karena jaraknya jauh dari kota, masyarakat disini juga mayoritas adalah petani.

***

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Obrolan pun habis dimakan waktu. Cuaca masih sedikit gerimis. Karena takut kesorean di jalan, saya dan dua kawan saya pun memutuskan untuk pamit lebih dulu. Sementara Aby, nampaknya masih betah berada disini. Setelah mengepak tas yang kami bawa, kami pun pamit kepada Kang Nanang, Aby dan satu lagi saya lupa siapa namanya.

Cuaca mendung menemani perjalanan dengan satu pertanyaan di benak saya. Bagaimana caranya agar Taman Baca ini bisa ramai di kunjungi?

Menurut kawan-kawan bagaimana?

Tulis pendapat kawan-kawan di kolom komentar ya, siapa tahu dapat membantu berkembangnya Taman Baca Masyarakat ini.

Sekian dulu Random Note kali ini. Jika kawan-kawan suka silahkan kawan-kawan share di sosial media kawan-kawan.

Salam Literasi~

Komentar

  1. Saran nya akan lebih ramai ketika taman baca bersinergi dengan sekolah di kampungnya dulu, seperti di jadwal per hari kelas mana yg wajib ada aktivitas di taman baca(seperti mengerjakan PR), tentunya taman bacanya juga menyiapkan pembimbing untuk membantu anak2 mengerjakan PR, sedikit kayak paksaan untuk ningkatin literasi membaca, untuk jadi kebiasaan yg menyenangkan nya temen2 taman baca sedikit menambah hal2 yg menyenangkan disana, biar awalnya serasa dipaksa tpi setelah datang ke taman baca menemukan kebahagiaan, dan itu akan menjadikan anak2 kebiasaan, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah saran yang bagus sekali.. Baik, nanti akan saya sampaikan ke pengelola.. Terimakasih kaka..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN PPL : PERTEMUAN KETIGA

RANDOM NOTE : LANDY MEMBAWAKU KEMANA?